Pages

26 November 2015

KEPEMIMPINAN


1.      ARTI PENTING KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan atau leadership adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
2.      TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:
1. Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut:


- Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi,
- Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi,
- Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata,
- Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat,
- Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya,
- Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2. Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut :
- Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan,
- Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya,
- Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan,
- Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan,
- Sukar menerima kritikan dari bawahannya,
3. Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut :
- menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa,
- bersikap terlalu melindungi (overly protective),
- jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan,
- jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif,
- jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya
kreasi dan fantasinya,
- sering bersikap maha tahu.
4. Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma.
5. Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
-          dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia,
-          selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya,
-          senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya,
-          selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan.

3.       Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Seperti yang telah kita ketahui Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain supaya bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu. namun ada beberapa faktor-faktor penting yang mempengaruhi kepemimpinan tersebut, diantaranya adalah :
1. Faktor Kemampuan Personal
Pengertian kemampuan personal adalah kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan ke dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan.
2. Faktor Jabatan
Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki.
3. Faktor Situasi dan Kondisi
Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan.

4.      Implikasi Manajeral Kepimpinan Dalam Organisasi
Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain yaitu para bawahan dan mereka harus menerima arahan dari pemimpin. Pemimpin harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri, sikap bertanggung jawab yang tulus, pengetahuan dan keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan pada diri sendiri dan orang lain dalam membangun organisasi.
Di dalam teori manajerial terdapat 2 orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan pada tugas. Sebagai seorang pemimpin, bertugas memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi.           


Sumber:
Ackerman, Laurence .D. 2004. Identity is Destiny Kepemimpinan Landasan dan Penciptaan Nilai. Jakarta.
Mangunhardjana, A.M. 2006. Kepemimpinan. Yogyakartha: Kanisius

Soekarso. 2015. KEPEMIMPINAN: Kajian Teotiris dan Praktis. 

No comments:

Post a Comment